-800x600.webp)
Field Trip Smas Islam Lasharan Jaya Gowa Di Leang-Leang Kab. Gowa
Assalamualaikum Sahabat Smailja
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT amin
Kali ini mimin mau bercerita tentang Kegiatan Siswa dan siswi kami ke Leang-leang Kab. Maros Sulawesdi Selatan. Field Trip adalah salah satu metode pembelajaran yang dilakukan di luar kelas untuk memperluas wawasan dan pengalaman siswa SMA Islam Lasharan Jaya Gowa.
Field Trip tahun ini akan mengunjungi salah satu gua tertua di dunia dengan mengusung tema:
"Mengalami Sejarah; Susur Leang-Leang"
Kab. Maros, 2 November 2024.
Leang-Leang adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan peninggalan sejarah penting dari masa prasejarah. Leang-Leang, yang berarti "gua" dalam bahasa Bugis, adalah kompleks gua yang dihiasi dengan lukisan-lukisan prasejarah, terutama gambar tangan manusia dan berbagai gambar hewan, yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa Palaeolitikum.
- Sejarah dan Penemuan
Leang-Leang terletak di wilayah pegunungan di Desa Leang-Leang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, yang berjarak sekitar 25 km dari Kota Makassar. Penemuan situs ini pertama kali diungkap pada tahun 1950-an, namun ekskavasi dan penelitian lebih lanjut baru dilakukan pada tahun 1970-an oleh tim arkeolog, termasuk oleh tim dari Universitas Hasanuddin. Di kawasan Leang-Leang terdapat beberapa gua yang menjadi situs utama untuk menggali informasi mengenai kehidupan manusia purba. Salah satu temuan terbesar adalah lukisan tangan manusia yang menggunakan teknik stensil, di mana manusia purba menggambar telapak tangan mereka dengan menggunakan pigmen merah dan membuatnya di permukaan gua. Ini adalah salah satu bentuk seni tertua yang pernah ditemukan di dunia, dan diyakini berusia lebih dari 40.000 tahun, menjadikannya bukti adanya peradaban manusia purba yang sudah berkembang dengan kreativitas artistik. - Temuan Lukisan dan Artefak. Lukisan tangan yang ditemukan di Leang-Leang menjadi salah satu temuan yang paling menonjol di situs ini. Lukisan tersebut sebagian besar digambar dengan menggunakan teknik menyemprotkan pewarna alami melalui mulut atau alat lainnya, sehingga menciptakan bayangan telapak tangan pada permukaan dinding gua. Teknik ini mirip dengan lukisan-lukisan gua di Eropa, seperti yang ditemukan di Lascaux, Prancis. Selain lukisan tangan, di situs Leang-Leang juga ditemukan berbagai gambar binatang, seperti babi rusa, kuda, dan hewan-hewan lainnya, yang menggambarkan kehidupan masyarakat pemburu-pengumpul pada masa itu. Bukti lainnya yang ditemukan di Leang-Leang berupa alat-alat batu yang digunakan untuk berburu dan membuat peralatan lainnya. Alat-alat ini menunjukkan bahwa masyarakat yang menghuni gua ini adalah kelompok pemburu-pengumpul yang bergantung pada alam untuk kelangsungan hidup mereka.
- Signifikansi Arkeologi. Penemuan di Leang-Leang memberikan wawasan yang sangat penting tentang kehidupan manusia purba di Indonesia dan Asia Tenggara. Lukisan-lukisan di gua ini menunjukkan bahwa seni dan budaya manusia berkembang sejak zaman prasejarah. Temuan ini juga memberi bukti kuat tentang migrasi manusia awal ke wilayah Asia Tenggara, karena gaya seni yang ditemukan di Leang-Leang memiliki kesamaan dengan lukisan-lukisan gua yang ada di tempat lain di dunia, seperti di Eropa dan Afrika.
- Penelitian dan Perlindungan. Saat ini, Leang-Leang adalah salah satu situs yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Situs ini juga menjadi daya tarik bagi para peneliti dan wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya prasejarah. Pemerintah daerah setempat dan lembaga arkeologi terus melakukan penelitian untuk memahami lebih dalam mengenai kehidupan manusia purba yang pernah menghuni gua-gua tersebut.
Leang-Leang merupakan salah satu contoh penting dari warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan, mengingat nilai sejarah dan ilmiah yang dimilikinya.
#fieldtrip #leangleang #guatertuadidunia
#siswa #siswi #smaislamlasharanjayagowa
#sekolahislamkeren #bethefutureleader